.1.Letak Dan Luas Wilayah Geografis Dan Topografi
1.
Batas Wilayah:Sebelah
Utara Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Sanggau, Kabupaten Sekadau, Kabupaten
Sintang. Sebelah selatan laut Jawa. Sebelah Timur Kabupaten Melawi, Propinsi
Kalteng, sebelah barat Kabupaten KKU dan Laut Natuna.
2.
Kontur
tanah/Topografi:
daerah bagian pantai membentang tanah rawa yang sangat
luas, umumnya wilayah pertanian pantai yang didiami suku Melayu, daerah
pedalaman umumnya berbukit-bukit dan
banyak sungai/kali. Tanah merah kuning umumnya terdapat di pedalaman.
3.
Sumber Daya Alam:Hampir
di seluruh bagian tanah yang ada di pedalaman mengandung tambang emas dan
bauksit. Bentang hutan yang hijau,juga sudah mulai habis. Hutan adat menurut
data kabupaten ketapang tinggal 51,647 ha dari 3.580.900 ha luas kabupaten Ketapang. Tidak dipungkiri kontribusi sektor
pertambangan beberapa tahun terakhir cukup nyata terhadap perekonomian kabupaten
Ketapang. Lokasi tambang di kabupaten ketapang terus mengalami perluasan/
ekspansi antar tahun, terutama untuk komoditi bauksit dan bijih besi. Kegiatan
eksploitasi tidak hanya berada di kecamatan kendawangan, namun pada akhir tahun
2011 mulai memperluas wilayah eksploitasinya hingga ke kecamatan Simpang hulu
dan kecamatan Air Upas. Potensi bahan galian (tambang) tersebar hampir di
seluruh wilayah kecamatan. Kandungan mineral atau bahan-bahan galian dimaksud
antara lain meliputi ; air raksa (hg), antimoni (sb), bijih besi (fe), bauksit
(al2o2), emas (au), timah hitam (pb), timah putih (sn), pasir zircon
(titanium), barit, koalin, pasir kuarsa, talk, andesit, basal, granit, gambut,
batu bara, dan batu kecubung. lokasi jenis mineral kendawangan antimoni, bauksit, emas, timah
hitam, pasir zircon (titanium), barit, kaolin, pasir kuarsa, andesit, basal,
granit, gambut, batu (BPS Ketapang 2013)
4.
Bencana Alam: Banjir
terjadi setiap kali pada musim hujan, terutama untuk daerah rendah dan tepi
sungai besar. Perlu diketahui setiap ibu kota di pedalaman di dirikan di tepi
sungai karena waktu itu satu satunya transport yang lancar adalah sungai. Ada
di 20 Kecamatan dan tentu saja di Kota Ketapang sendiri. Misalnya ibu kota kec
Sandai terletak di hulu sie Pawan. Ibu kota Kec. Balai Berkuak terletak di tepi
sei Kwalan.
5.
Deforestasi Hutan: Seperti kebanyakan di
wilayah Kalimantan Barat, Sering terjadi
kebakaran di Hutan dan di tanah gambut, yang
disebabkan oleh, kekeringan yang berkepanjangan, tetapi juga karena penebangan
hutan. Tapi yang lebih massif kebakaran hutan terjadi karena land clearing lahan perkebunan entah itu
diwilayah gambut maupun di wilayah natai.
Dampaknya
hutan yang terbakar tidak produktif dan masyarakat kehilangan mata pencaharian
tambahan dan kecendrungan untuk menjual asset tanahnya semakin
kuat.Potensi bahan tambang yang terkandung dalam perut bumi wilayah kabupaten Ketapang
pada dasarnya masih cukup banyak. Namun tidak serta-merta dapat dieksploitasi
semua mengingat berbagai aspek kelestarian alam dan lingkungan hidup sekitar
(ekosistem). Proses dan dinamika pembangunan yang baik adalah berkelanjutan
dengan tetap berwawasan lingkungan (sustainable development). Namun yang
terjadi ijin-ijin perkebunan dan pembukaan lahan semakin laju saja.
6.
Pencemaran
Lingkungan: Cobra
hazard,(bencana ular cobra) bencana yang tidak langsung terasa dan bisa
dilihat, tapi suatu saat akan meluluhlantakan bumi kalimantan. Perambahan
hutan, penambangan di daerah aliran sungai,terutama sungai-sungai yang dijadikan lahan untuk
pertambangan emas tanpa ijin adalah bentuk pencemaran lingkungan yang pelan
mendesis, tidak terasa. Asap tebal ketika terjadi pembakaran lahan sering
menyesakan dan membuat mata perih pada musim kemarau adalah bentuk pencemaran
langsung.
Tempat-tempat
yang parah rusaknya ialah tepi sungai ,
daerah pedalaman, dan di wilayah sekitar perkebunan sawit dan penambangan bauksit. Dampak bagi masyarakat ialah
sering muncul wabah penyakitdiare, kulit
dan infeksi saluran pernafasan. Namun masyarakat tidak terlalu merasakan akibatnya secara cepat.
7.
Daerah terisolir:
meski pembukaan perkebunan secara besar besaran, tidak
dengan sendirinya wilayah-wilayah pemukiman orang kampung di pedalaman terbuka
oleh akses jalan. Masih banyak wilayah terisolir terutama di daerah desa
atau kampung pedalaman. Antara lain : Kec. Simpang Hulu desa
Kualan Hulu,
Kec. Nangatayab, wilayah Beginci Darat. Kec. Hulu Sungai
seperti Kriau. Jalan Provinsi memang aspal,
namun banyak jalan ke desa-desa atau kampong sulit dilewati kendaraan pada
musim hujan. Akan tetapi banyak sungai yang tidak bisa dipakai oleh karena
musim banjir air kelewat tinggi, musim kering kelewat dangkal.
Jumlah
Kabupaten, Kecamatan, Desa, dan Penduduk :
Kabupaten
|
Kec.
|
Desa
|
Jlh. Pddk
|
Kepadatan pdk/
km2
|
Luas daerah
|
Ketapang
|
20
|
192
|
448.389
|
13,68 jiwa/km*
|
31.240,74 km2.
|
Total
|
20
|
192
|
448.389
|
13,68 jw/km
|
31.240,74 km
|
* Data
dari situs Ketapang
1.2.Situasi Gambaran Umum Pendidikan /
SDM :
1. Institusi
Pendidikan : Ada 5 Perguruan Tinggi, 1 AKPER
milik Pemda.
SLTA (SMA/SMK) ada di tingkat kecamatan, Sedangkan SMP dan SD serta TK/PAUD
tersebar di desa-desa.Institusi pendidikan
atau sekolah
cukup, namun tidak merata dan tidak didukung oleh SDM serta Sarana/prasarana yang memadai)
2. Jumlah Anak yang tidak / putus sekolah : Di desa dan kampong pasti
ada sekolah, hanya saja frekwensi jam sekolah
sangat rendah. Masih ada yang butahuruf.Statistik
daerah kabupaten ketapang 2013, mencatat bahwa penduduk kabupaten Ketapang yang
mempunyai kemampuan baca-tulis sekitar 91,39 persen hingga tahun 2012. Namun
ada kecenderungan bersekolah lebih pendek, yang ditunjukan oleh indikator
pendidikan rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas hanya 6,54 tahun. Itu berarti cenderung putus atau berhenti sekolah
ketika mulai duduk di bangku kelas 1 smp kelas 6 SD, atau memutuskan berhenti
sekolah ketika mulai duduk di bangku kelas 1 smp.(sumber : diolah dari BPS
ketapang 2013, hal. 95 16,54)
3. Perbedaan akses laki-laki dan perempuan: Jumlah
penduduk berdasarkan gender, perempuan 212.955, sedangkan laki-laki 232.824.
Dalam banyak forum diskusi yang melibatkan perempuan, ada peningkatan dalam hal
keberanian bicara dan tampil. Hanya peranan sebagai pemimpin perlu mendapat
perhatian.(Statistik daerah kabupaten ketapang
2013 jumlah penduduk laki-laki 232.824
jiwa dan 212.955 jiwa penduduk perempuan.Lluas wilayah kabupaten ketapang
sebesar 31.588 km dengan jumlah penduduk sebanyak 448.779 jiwa pada tahun 2012,
maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk atau tingkat huniannya adalah sekitar
14 jiwa/km. angka tersebut adalah terjarang kedua se provinsi kalimantan barat
setelah kabupaten Kapuas Hulu dengan tingkat hunian penduduknya rata-rata
sekitar 7 jiwa/km pada tahun yang sama.
Menurut jenis kelamin, jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibanding
perempuan, dengan sex rasio sebesar 108 pada tahun 2012. artinya, setiap 100
penduduk perempuan akan dijumpai 108 penduduk laki-laki pada lokasi yang sama).
4. Problem Pendidikan :Perhatian
pemerintah untuk memenuhi sarana dan penyebaran para pendidik ditingkat
pendidikan dasar cukup memadai. Hanya saja komitmen para guru untuk hadir
memberikan pendidikan yang berkwalitas masih perlu ditingkatkan, sehingga mutu
pendidikan memadai. Banyak anak-anak yang tamat SD masih mengeja dalam membaca
utamanya di pedalaman dan tidak menamatkan SMP.BPS hal 95 2013. (rasio murid guru menunjukkan bahwa seorang
guru rata-rata mengajar 17 murid pada jenjang sd, rata-rata mengajar 17 murid
pada jenjang smp, tetapi untuk jenjang sma bebannya relatif lebih ringan yaitu
rata-rata hanya mengajar sebanyak 13 murid pada tahun ajaran 2011/2012 di
kabupaten ketapang.)
1.3.Situasi Umum Ekonomi :
1. Mata Pencaharian Pokok:Posisi
mata pencaharian dari petani karet ke petani sawit nampaknya bergeser. Namun di
desa dan kampong mata pencaharian utama adalah karet dan berladang padi. Dua
hal tersebut adalah mata pencaharian yang sangat familiar di wilayah pehuluan.
Sementara di pantai bersawah padi,menjadi
tanaman yang tingkat produktivitasnya tertinggi diantara tanaman pangan
lainnya, yaitu sebanyak 149,38 kw per hektar. sedangkan tingkat produktivitas
terendah adalah tanaman kacang hijau yaitu hanya menghasilkan 6,71 kw per
hektar. Oleh karena itu kabupaten Ketapang belum sanggup memenuhi kebutuhan
beras sendiri. Sejauh ini untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat kabupaten
ketapang, sebagian besar beras masih harus didatangkan dari luar wilayah. Produktivitas
tanaman pangan (kw per ha) tahun
2012 sumber: bps kabupaten ketapang.
2. Penghasilan rata-rata perkepala keluarga :pendapatan
regional Kabupaten Ketapang atas dasar
harga berlaku tahun 2012 sebesar Rp.
7.604,48 miliar. Statistik daerah kabupaten ketapang 2013 hal. 41 pertanian, 33.70 pertambangan, 13.70 industri
, 15.07 lga, 0.57 konstruksi, 3.55 perdaga-ngan, 20.69 angkutan, 2.82 keuangan,
3.62 jasa-jasa, 6.29 pdrb sebagai ukuran produktivitas mencerminkan seluruh
nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu wilayah dalam satu tahun. Tahun 2012 pdrb per kapita penduduk kabupaten
ketapang adalah sebesar 17,50 juta rupiah. artinya, rata-rata pendapatan satu
orang perbulan 1.4 juta
3. Tingkat Kemiskinan Penduduk : Statistik daerah
kabupaten ketapang 2013 hasil pengamatan
lebih mendalam menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk miskin di kabupaten
ketapang adalah tidak tamat SD sekitar 50,55 persen, dan umumnya bekerja di
sektor informal khususnya pada sektor pertanian. Penduduk miskin kabupaten
ketapang tahun 2008-2012 adalah
penduduk yang rata-rata mengkonsumsi makanan dan non-makanan per kapita per
bulan berada di bawah garis kemiskinan.
Garis kemiskinan adalah nilai konsumsi kebutuhan minimum makanan yang
disetarakan dengan 2100 kilo kalori per kapita per hari ditambah kebutuhan
minimum non-makanan yang mencakup perumahan, sandang, pendidikan dan
kesehatan. Dinas pmpd, p & kb kab.
Ketapang dicermati dari sisi
kesejahteraan keluarga, terungkap bahwa dari 118.024 keluarga di kabupaten
ketapang sekitar 40,39 persen tergolong
sebagai keluarga sejahtera ii dan merupakan yang paling banyak dijumpai. Persentase
keluarga sejahtera i sekitar 32,74 persen, dan yang paling kecil persentasenya
adalah keluarga pra-sejahtera yaitu hanya sekitar 4,71 persen pada tahun 2012.
secara persen-tase, proporsi keluarga pra sejahtera dan sejahtera ii relatif
lebih banyak di daerah pedesaan daripada perkotaan.
4. Kerentanan terhadap kerawanan pangan : dari jumlah
penduduk miskin Kalbar , sumbangan garis kemiskinan makanan sebesar 78,72 % dan
selebihnya 21,28% sumbangan bukan makanan.Dari data BPS Ketapang dapat dilihat pertanian
produksi padi kabupaten ketapang meningkat 19,14 persen pada tahun 2012 produktivitas ubi kayu adalah terbesar
diantara tanaman pangan lainnya yaitu sekitar 149,38 kwintal/hektar (statistik
daerah kabupaten ketapang 2013). Ketapang adalah salah satu kabupaten di
provinsi kalimantan barat yang perekonomiannya didominasi oleh sektor pertanian
2012. Hasil produksi padi tahun 2012 sebanyak 81.098 ton ternyata mengalami
peningkatan dibanding kan dengan produksi tahun 2011 yang sebanyak 68.067 ton,
atau produksinya naik sebesar 19,14 persen.
Pada tahun 2012 produksi padi kabupaten ketapang menyumbang 6,24 persen
terhadap total produksi padi provinsi kalimantan barat. Namun kontri-busi ini tergolong kecil dibanding wilayah kabupaten lain
atau masih di bawah rata-rata. Secara peringkat, andil produksi padi dari
kabupaten Ketapang adalah berada pada peringkat ke-enam dari empat-belas
kabupaten/kota se-provinsi kalimantan barat, atau naik tiga peringkat
dibanding-kan dengan tahun lalu yang menduduki peringkat sembilan. sumber:
bps kab 2013
5. Rumah tangga tanpa akses terhadap listrik :Energi sumber listrik di kabupaten Ketapang
menggunakan pltd tahun 2012-2013
produksi listrik terjual sebanyak 115.098.423 kwh (naik 0, 14 persen)sebagian besar
keluarga di kampung- kampung belum menikmati listrik dari PLN. Sebagian lagi
menggunakan listrik pribadi tenaga diesel, dan
lainnya lagi tanpa listrik.(BPS 2013)
Situasi Umum
Sosial Kemasyarakatan :
- Perkawinan :untuk di wilayah pedalaman menikah dalam usia dini masih sangat tinggi. Perceraian yang diurus adat juga cukup tinggi. Berapa prosentasenya masih harus didata.
- KDRT : Kekerasan dalam rumah tangga pasti ada, namun kondisi keluarga yang tidak mau melapor menjadi kendala untuk mendata kekerasan yang terjadi dalam rumah tangga. Undang-undang perlindungan anak dan perempuan no.23.2002 belum terdengar sosialisasinya. Namun di pedalaman peranan adat untuk menyelesaikan kasus kekerasan dalam keluarga cukup ampuh dan efektif, meski sering mengarah pada perceraian.
- Difabel (cacat fisik / metal dan gangguan jiwa) :Data yang dapat kami kumpulkan dari data monografi Kabupaten Ketapang, jumlah orang yang cacat fisik/mental th 2012 berjumlah 599 orang, sedangkan yang cacat mental/gila ada 287 orang, total 886 orang.
- Kerentanan lain :penghidupan yang sangat tergantung dengan perkebunan sawit, merupakan bentuk kerentanan lain. Beberapa tahun kedepan penduduk lokal akan semakin terhimpit karena tidak ada lagi tanah yang dapat digarap untuk hasil tambahan lain. Apalagi penduduk migran seperti NTT yang sangat tergantung dari kerja harian sebagai buruh akan sangat rentan, karena datang pergi tidak ada kepastian. Kerentanan mereka semakin lengkap dengan adanya kebiasaan judi, miras yang subur tumbuh dikalangan mereka.
- Pekerjaan Ilegal :Di kota disinyalir ada Prostitusi terselubung. Hal ini ada kaitan dengan maraknya tempat hiburan seperti cafe-cafe. Di pusat-pusat kecamatan di pedalaman juga marak tempat-tempat penginapan yang berfungsi ganda.
- Migran :Dengan adanya perkebunan sawit, banyak sekali pekerja yang bekerja pada perkebunan sawit berasal dari pulau Jawa dan NTT. Mereka umumnya bekerja sebagai buruh harian lepas di perkebunan sawit.. Dalam potret masyarakat rentan, umumnya dampak dari migran yang datang menimbulkan persoalan social yang parah. Ketergantugan akan nasib yang tidak menentu dari perkebunan sawit, sewaktu waktu bisa diusir atau tidak dipekerjakan sangat mencemaskan mereka.
- Masalah Hak ulayat/kepemilikan tanah :Dari data kecamatan-kecamatan di Kabupaten Ketapang tercatat tanah adat seluas 51.647 ha. Artinya dibandingkan dengan luas perkebunan yang ada, sangat kecil. Apa lagi dari potret kerentanan banyak tokoh kunci merasa bahwa memiliki tanah kurang dari 5 ha untuk masyarakat Dayak yang tinggal di pedalaman masih termasuk dalam katagori orang rentan. Kepemilikan tanah ulayat juga sangat lemah dan bisa menjadi rentan, karena bagi banyak orang di pedalaman certifikasi tanah itu tidak penting, atau mustahil bisa diurus. Maka tantangan bagi kami Caritas untuk meyakinkan komunitas remove area mensertifikatkan tanahnya.
- Situasi Umum Kesehatan :
- Angka kematian ibu dan anak : sedang
- Penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat : demam malaria, karena prilaku hidup sehat sangat rendah. Lingkungan kotor dan tempat pembuangan limbah, menjadi sarang nyamuk.
- Masalah Gizi Buruk.Pemahaman mengenai gizi yang sangat kurang..
- HIV-AIDS: surat kabar lokal sudah pernah memberitakan bahwa ada penderita HIV/AIDS, tapi belum banyak yang tahu
(statistik
daerah kabupaten ketapang 2013 tentang kesehatan: jenis pelayanan yang mudah dijangkau dengan
biaya berobat relatif murah dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat
seperti: puskesmas, pustu, dan puskesmas keliling. di kabupaten ketapang terdapat sebanyak 414
posyandu dengan laporan aktif, dengan jumlah kader aktif sebanyak 1.792 orang.
jumlah dukun bayi yang tersebar di seluruh kecamatan sebanyak 551 orang, dan
sekitar 62,25 persennya sudah berlatih standar dasar pertolongan persalinan
secara medis. jumlah bidan terus bertambah, pada tahun 2012 tercatat sebanyak
307 tenaga bidan atau meningkat sekitar 35,24 persen dibanding tahun 2011 yang
jumlahnya 227 tenaga bidan. pemerintah
daerah terus mengu-payakan agar proses persalinan para ibu hamil (bumil) dapat
dibantu oleh tenaga kesehatan, maka banyak tenaga kesehatan ditempatkan di
berbagai wilayah pedesaan termasuk daerah terpencil pedesaan wilayah pedalaman.
Dengan harapan proses persalinan bumil yang ditolong oleh dukun bayi dengan
cara-cara tradisional terus menurun persentasenya antar waktu seiring upaya
penyehatan masyarakat. Semakin banyak proses persalinan yang ditolong oleh
tenaga medis, tingkat keselamatan ibu melahirkan, dan bayi yang dilahirkan
relatif lebih terlindungi, sehingga berpengaruh besar terhadap penurunan angka
maternal mortality rate (mmr) atau angka kematian ibu (aki), dan infant
mortality rate (imr). statistik tenaga
kesehatan kabupaten
ketapang tahun 2011-2012 sumber : dinas kesehatan kabupaten ketapang ** sekitar 47,27 persen tenaga medis
bertugas di puskesmas dan pustu uraian 2011 2012.Tenaga kesehatan dokter umum 58 59 dokter spesialis 13 13 perawat 265 239 bidan 227 307
apoteker 22 27 sarjana kesehatan
masyarakat 44 47 jumlah dukun
bayi ada 552 551 terlatih 343 343 posyandu jumah posyandu 382 414 jumlah kader
aktif 1.888 1.792)
Situasi Umum
Budaya dan Agama:
- Tradisi dan Budaya : Orang Dayak Ketapang diberi nama berdasarkan aliran sungai. Dayak Pesaguan, Dayak Jelai, Dayak Gerunggang (wilayah sungai Gerunggang Tayab), Dayak Kwalan, Simpang Dua dan Simpang Hulu, dan Dayak Laur. Kegiatan budaya tampil ketika ada even-even atau gawai yang berhubungan dengan penghormatan untuk orang lain. Budaya sebagai bagian dari identitas diriperlu dipromosikan dan didalami terus menerus.
Beberapa tokoh kunci mengatakan bahwa dalam banyak
perkara adat banyak orang bersembunyi dibalik aturan adat agar bisa
menyelesaikan persoalan dengan cepat murah. Perlu ada pendalaman lebih jauh. Dalam
hal iman, bahaya sinkritisme juga merebak dikalangan umat kristiani di
pedalaman. Ancak dan salib dipasang sejajar juga pemandangan yang biasa. Pagi
mengundang imam untuk mohon berkat, malam hari mengundang dukun atau belian
sering terjadi. (Wawancara dengan tokoh
adat Tumbang titi)
Sementara suku Melayu lebih banyak berdomisili di
wilayah Pantai, dan ditepi aliran sungai kalau itu di pedalaman. Penduduk suku
Cina yang umumnya menguasai perdagangan ada di kota Kabupaten, Kecamatan,
bahkan di desa desa. Penduduk yang kerja di perkebunan sawit, yang berasal dari
NTT dan Jawa lebih banyak berdomisili di area perkebunan.