CARITAS KEUSKUPAN
KETAPANG. Kelompok swadaya masyarakat (KSM) sangat penting karena menjadi
sarana membangun masyarakat yang riseliens (tangguh terhadap bencana) melalui
kajian, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan penilaian kegiatan
masyarakat. Caritas Ketapang dengan
mitra IFACS telah mengadakan training kepemimpinan organisasi dalam rangka
mengisi kegiatan monitoring atas kesepakatan konservasi hutan yang dilindungi
oleh masyarakat di Desa Kepari dan Sepotong, pada tanggal 28-30 Juni 2014.
Para peserta training dari kelompok ibu-ibu sangat
anthusias mengikuti kegiatan ini, karena baru pertama kali diadakan di desa
ini, kata Aloysius Racmad koordinator lapangan Caritas.
Kaum perempuan harus diberi kesempatan untuk bersama
belajar memahami konflik, belajar merencanakan keuangan dengan mencatat secara
sederhana. Ibu ibu juga diperkenalkan bagaimana mengenali pemangku kepentingan
yang dapat mereka ajak untuk semakin memberdayakan mereka dalam mimpi yang
kecil dengan aksi besar, ibu ibu juga dipromosi untuk mampu tampil sebagai pemimpin dalam organisasi,tutur Jeli Peuyoh sebagai nara sumber.
Ada 117 ibu-ibu yang hadir dalam dua hari pelatihan di dua
desa. Sebelumnya juga telah diadakan kegiatan pemetaan nilai kehidupan tinggi
(NKT) melalui program pelestarian hutan oleh masyarakat yang berbasis
matapencaharian dengan utamanya melindungi nilai tinggi yang dimilik hutan.
Hasil dari identifikasi nilai hidup dituangkan dalam peta yang kemudian
disepakati untuk dijaga dimonitoring dilindungi dengan berbagai cara.
Yang menarik adalah
adanya rencana kesepakatan melindungi nilai kehidupan yang sudah tergambar dalam papan
peta CCLA ini, akan ditandai dengan upacara adat bebantant Masyarakat adat
Kepari tgal 17 Juli 2014. (md)