Caritas Ketapang- Bapak Aloysius selaku koordinator lapangan
CMLP terkesima menyaksikan anthusiasme warga untuk melindungi kebun entres
ketika mengadakan kunjungan lapangan ke
komunitas Uncak Kontok, 22 Juli 2014. Dia mengungkapkan kegembiraannya ketika
melihat warga memagari kebun entres masyarakat dengana kawat berduri. Menurut
dia hal tersebut sangat menggugah dan memberi semangat baru untuk pendampingan
CMLP tahap 2.
"Keberlanjutan program seharusnya berjalan
seperti itu, kalau mereka mau semakin riselien dan ketika kami mundur dari
pendampingan, justru warga tetap melanjutkan", imbuh bapak Aloysius Rachmad
ketika mengadakan kegiatan baseline data dan orientasi pendampingan CMLP 2.
Perlu diketahui kelompok swadaya masyarakat
yang menamakan diri KSM Uncak Kontok, dan Ka Jaka, kini sudah berusia dua tahun, mendapat
pendampingan dari Caritas Keuskupan Ketapang bekerja sama dengan Karina dan
Caritas Austria.
“Awalnya kami kawatir ditinggalkan sendiri
tanpa dampingan, namun kami tetap berlatih dan merawat sumber mata entres
kami”, ujar Liter ketua kelompok Kak Jaka, ketika ditanya selama ini apa
kegiatan mereka.
“Pendampingan model PLDM yang berbasis pada
proses, butuh waktu dan mahal, ujar Adyanto yang menjadi pendamping kelompok
ini.
Mendampingi komunitas dengan metoda community
managed, dimana komunitas adalah subyeknya, sepakat belajar membangun diri mereka dari apa yang
mereka miliki, belajar membuat proposal
dengan cermat mencatat dan
menghitung kebutuhan, menganalisa situasi dan keadaan kampung secara bersama dalam
kelompok, adalah pendekatan yang coba diperkenalkan kepada KSM ini. Kami
berharap mereka punya kemampuan untuk mandiri dan tidak tergantung dari bantuan
pihak luar, Ujar bapak Aloysius mengakiri perbincangan kami.