Caritas
Ketapang News- Caritas-caritas
Keuskupan penerima program DA (diocese accompaniment) yang terdiri dari Caritas
Ruteng, Sintang, Ketapang dan Amboina, mengadakan writeshop untuk melengkapi laporan akhir
program pendampingan Karina, di Wisma PGI jln. Teuku Umar Jakarta, Kamis,28
Agustus- 1 September 2014.
“berbagi
pengalaman tentang pencapaian, tantangan dan pembelajaran serta rekomendasi
atas pendampingan Karina, itu tujuan utama writeshop ini”, tegas Dony, program
officer Karina untuk Da.
Pada
hari pertama Caritas Amboina berkesempatan untuk membagikan pengalaman menerima
pendampingan dari Karina sekaligus mengevaluasi
kegiatan program dana inisiatif selama setahun dalam hal pencapaian,
kendala-kendala dan pembelajaran yang diperoleh.
“Konteks
pulau-pulau dan staf yang terbatas menjadikan langkah-langkah proses program
ini berjalan tidak maksimal” ungkap Nace. Lebih jauh dia mengungkapkan bahwa
meski penerima manfaat sangat anthusias namun bila staf caritas tidak fokus
oleh karena begitu banyak jabatan dan tugas, tiga dimensi pendampingan berjalan
tidak seimbang. Namun dia mengakui bahwa banyak hal berubah setelah menerima
pendampingan dari DA Karina.
“Nilai
dalam pelayanan menjadi roh dari setiap pengabdian kita bercaritas” ungkap
Stefani dari Caritas Italiana yang
menjadi pendukung utama dari program DA. Pada kesempatan yang sama Mathew
menambahkan, tentu tata kelola yang memadai akan menjadi nilai tambah dan
perekat dalam pelayanan. Lebih jauh Mathew suami dari Stefani ini berkeyakinan,
penguasaan akan peta persoalan di lapangan (konteks) akan semakin melengkapi
kwalitas pelayanan untuk mereka yang rentan. Demikian tiga dimensi itu,
identitas, struktur, konteks menjadi three in one, imbuhnya.
Menjawab
pertanyaan Bapak Heri dari carititas Ruteng, atas paparan Rm. Ewaldus tentang
tiga dimensi Caritas yang menjadi ujung tombak pendampingan DA, beliau, Rm Ewal
menegaskan, “sangat pentinglah untuk memulai program pertama-tama dari apa yang
menjadi kebutuhan komunitas, dan itu diperoleh dari assessment yang baik dan
benar”.
Caritas
Ketapang bergabung dengan Karina DA sejak Februari 2014. Pengalaman mengadakan
interview di 5 wilayah regio Ketapang dalam rangka memetakan tingkat kerentanan
masyarakat, menjadi pengalaman baru, papar Made, Direktur Caritas Ketapang.
“Ternyata
tidak mudah untuk menggali langsung tokoh-tokoh yang bersinggungan langsung dengan
keadaan kongkrit”, ungkap Marsel salah seorang relawan Caritas Ketapang yang
terlibat dalam proses profiling.
Profiling
adalah sebuah usaha untuk memetakan persoalan yang ada di wilayah pelayanan.
Dari hasil profiling diharapkan ada scoring nilai atas persoalan, dengan identifikasi prioritas, minimal
menyangkut lima hal yaitu, ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial religius,
culture. Dalam perjalanan analisa atas hasil profiling, perlu juga menyeimbangkan
dengan data dari Kecamatan, BPS dan Gereja lokal.
Masih
ada tahapan untuk benar-benar memastikan bahwa wilayah tertentu memang
dikatagorikan sebagai wilayah yang memiliki persoalan yang tinggi terutama dari
kekurangan akses terhadap ekonomi, pendidikan, kesehatan dan soal dalam sosial budaya.
Dari
identifikasi hasil profiling inilah didapat locus, wilayah yang akan diassesment dalam rangka
mengumpulkan data dan mendapatkan infomasi
yang seluas-luasnya mengenai persoalan yang nyata dialami komunitas. Hasil itu
kemudian dikompilasi.
Dari
hasil kompilasi dengan metoda random ini kemudian dikonfirmasikan kembali
dengan para tokoh dari komunitas yang bersangkutan apa benar persoalan yang
kami temukan dari hasil assesement tersebut, benar-benar menjadi persoalan
mereka. Kemudian dibahas akar masalahnya dicari obat penyembuhnya yang nanti
akan menjadi sebuah intervensi pelayanan.
Dan
itulah yang akan menjadi program pelayanan, yang masih harus ditulis dalam
bentuk proposal yang benar, berdasarkan persoalan yang dialami masyarakat,
mimpi mimpi masyarakat dimasa yang akan datang. Sesudah penulisan proposal
selesai dan diapprove barulah kita mengadakan kick-off meeting untuk
implementasi dilapangan.
“nah
hari ini kita akan menulis kembali laporan dan pertannggunjawaban atas program
kita, tandas kembali ketua program officer Dony, mengakhiri sesi pertama
pertemuan hari ini. Welldone.