Mencetak praktek baik
(best practise) dalam sebuah pendampingan komunitas bukan perkara gampang.
Pasalnya pengalaman baik seperti
diungkapkan dalam adagium “kecil itu indah” sering diremehkan, dibiarkan
berlalu dan jarang dicatat, apalagi didokumentasikan ataupun difilmkan. Itulah
alasan pertama, mengapa sukses story menjadi penting dan sangat berharga.
Kalaupun difilmkan orang sering menilai, dan berasumsi, filmkan bisa direkayasa,
bisa dibuat-buat, efek dan dampaknya tidak seberapa. Namun catatlah itu sebagai
sebuah permulaan indikasi resiliensi sebuah komunitas.karena mau mencatat hal kecil yang dirasakan baik. Bukankan itu sebuah cara komunitas
bangga pada kemampuan mereka untuk mengidentifikasi keadaan mereka, kemampuan mereka, kekuatan
mereka, sekali lagi, sekalipun kecil dan barangkali tak berarti. Lupakan sejenak gaya bermimpi besar dan omong besar. Lupakan sejenak menggerakan jiwa-jiwa yang mampu membawa perubahan besar, membawa makmur hidupnya, meningkatkan
perekonomiannya dan lain sebagainya.
Salah satu praktek baik
yang pernah kami lakukan dalam pemberdayaan komunitas adalah “pendampingan
dengan metode live in “. Intinya ialah, pergi ketengah masyarakat,tinggal di tengah mereka, belajar dari mereka, susun
perencanaan bersama mereka, bekerja bersama mereka, memulai dari apa yang mereka
tahu,membangun berdasarkan apa yang mereka punya,mengajar dengan memberi
contoh, belajar dengan melakukan. Bukan untuk menyesuaikan melainkan untuk
membaharui, bukan memberi bantuan tetapi membawa pembebasan.
Meski target
sering jauh dari pencapaian, namun ada satu atau dua orang yang sungguh merasa
kehadiran kami berarti, mereka
memperoleh pengalaman baru. Bagi kami itu adalah praktek baik. Hadir dan ada bersama mereka ternyata lebih memudahkan
kami belajar dan memahami kondisi dan karakter komunitas dampingan. Koordinasi
dan komunikasi jadi lebih intens. Disamping itu pendampingan secara personal
lebih mudah dilakukan dengan contoh-contoh yang nyata sehingga menumbuhkan
saling percaya.
Apa saja hasil kongkrit dari pendampingan model itu?
Ambil contoh misalnya memperkenalkan cara menanam dan merawat karet yang benar.
Tidak mudah mengubah kebiasaan yang sudah turun temurun menaman karet dengan
sistim mencabut. Dengan hadir memberi contoh dan bersama mereka belajar menyeleksi biji karet yang baik kemudian
menyemaikan di bedengan, komunitas mulai sadar bahwa menanam dari biji jauh
lebih cepat tumbuh dari pada mencabut batang karet dari hutan. Lebih dari itu
mereka , komunitas dampingan merasa dilibatkan dan didengarkan dalam seluruh proses pendampingan. Apa yang
dihasilkan memang kecil, tapi lalu kami belajar banyak. Itu saja sih.(CKK)