Sejak tahun 2012
berdiri s/d tahun 2014 KSM UK (uncak Kontok) mengalami kesulitan mengumpulkan
iuran untuk kas kelompok. Anggotanya selalu merasa tidak cukup uang untuk
menyisihkan rejekinya untuk iuran kas bulanan, dan banyak alasan anggota
lainnya lebih memilih membelanjakannya untuk kepentingan pribadi daripada untuk
iuran padahal cuma 15.000/orang/bulan. Pengurus pun menyadari, bahwa tidak
selamanya Caritas akan selalu mensupport kegiatan KSM, apalagi hanya sekedar
konsumsi rapat dan gotong royong seharusnya menjadi tanggungjawab anggota KSM
sendiri sebagai kelompok yang mandiri. Waktu pun berjalan, KSM sudah banyak
mengalami sukaduka menjalani pengorganisasian kelompok, di pertengahan tahun
2013 ketika odi perawatan kebun demoplot, muncul ide 3 orang (Husin, Ebun, dan
Cintult) mau menghidupkan kembali iuran kas dengan cara arisan dan investasi
menanam kakao di lahan.
Cara pertama, arisan
dilakukan sebagai acara penutup sebulan sekali setelah kegiatan wajib perawatan
kebun entres dan rapat rutin bulanan selesai. Masing-masing anggota wajib
menyetor 15.000 dengan peruntukan 10.000 masuk kas, 5000 menjadi dana transit
KSM untuk biaya berobat bilamana sewaktu-waktu anggota membutuhkan. Sejak Januari
2015, rata-rata anggota aktif menyetor bulanan ada 20 orang, jika dinominalkan
adalah 300.000 per bulan, menurut laporan monitoring total kas per Oktober
Rp.2.334.000 (dua juta tiga ratus tiga puluh empat ribu rupiah). Sampai saat
ini sudah ada 2 anggota (Ebun dan Emin) menerima manfaat program berobat,
masing-masing mereka menerima kalim sebesar Rp. 50.000 (lima puluh ribu
rupiah). Kesepakatan pengklaiman, anggota hanya boleh mengklaim biaya berobat
sebesar Rp. 50 ribu dalam setahun kalau
sakit. Cara arisan ini memerlukan 26 kali putaran berdasarkan jumlah anggota
dan dengan kata lain masing-masing anggota tidak menyetor kas secara bulanan, namun
setiap setoran 15.000 per orang tadi sebenarnya bisa saja langsung masuk kas
tanpa arisan, tapi semangat dan motivasinya adalah yang penting ada kas masuk.
Setiap bulan bagi penerima arisan harus melunasi tunggakan wajibnya, kalau ada
sisa boleh diambil....he he he he lucu juga ya. Cara kedua, menanam 87 pohon kakao di sela pohon entres,
dan sekarang sudah berusia kurang lebih 3 tahun dan sudah panen 3 kali dan
hasil penjualan masuk kas berjumlah Rp39.600 (tiga puluh sembilan ribu enam
ratus rupiah) lumayan. Di sela rapat rutin pak Cintult dan pak Ebun menyesali
kenapa tidak menanam kakao dari awal KSM berdiri, mungkin kas kita sudah banyak
dan KSM kita bisa mandiri soal keuangan. (Adi)