berbagi dalam setiap pertemuan kelompok |
Karet adalah salah satu komoditi yang
telah menghidupi kita selama ini. Tanpa karet, anda tidak bisa menyekolahkan
anak anda. Tanpa karet anda tidak memiliki sepada motor. Dengan karet pula anda
telah membayar cicilan pinjaman di CU. Karet ini pula yang membuat dapur anda
mengepul terus. Dengan kata lain, karet adalah salah satu urat nadi kehidupan Dusun Jangat, Kontok, Sie Bansi dan Giet.
Sebagaimana anda telah buktikan sebagai
keluarga petani yang dengan susah payah
mencari cara agar asap dapur terus mengepul, kita telah sepakat sebagai KSM terus berjuang mengajak anggota bahu-membahu
membangun kehidupan yang lebih baik, dengan cara memperkenalkan pengelolaan Kelompok
yang terukur, menambah pengetahuan tanaman karet yang lebih terukur dan terawat,
bahkan kelompok diajari untuk menyusun proposal yang benar, ibu ibu diajari
mencatat keluar masuk uangnya. Terkadang perjuangan ini tidak berhasil. Masih
banyak anggota yang acuh, dan sekadar ikut. Yang lainnya memang merasa kegiatan
seperti ini sia-sia saja. Ada juga yang bermental “kodal”, sudah tahu bahwa
kegiatan ini sangat membantu, sudah tahu ketrampilan menciptakan bibit karet
unggul bisa mendatangkan tambahan penghasilan, tetap saja melihat setiap
gerakan KSM mengada-ada saja. Kalau diajak melihat kembali apa yang telah
dilakukan bersama, banyak yang pada lari ke hutan dengan berbagai alasan.
Berburulah, cari lauklah, cari ubi kayu.oh kodalllll
Entahlah, apa bapa ibu sadar selama ini
banyak kegiatan dan cara telah kita buat bersama agar cita-cita mulia, yaitu
kehidupan yang lebih baik, lebih sejahtera kelak tidak hanya menjadi impian,
tapi kenyataan, sedikit demi sedikit terbukti dari hasil capaian kita melalui
tahap tahap kegiatan. Kegiatan yang berawal dari keinginan bapak ibu sendiri
untuk mengelolanya, tidak tergantung dari bantuan luar melulu, boleh jadi menjadi cara baru berkegiatan karena dari
tahun ke tahun sebelumnya, tidak ada cara ini. Caranya sederhana saja yakni
berkumpul meluangkan waktu dengan berbagi pengetahuan, menyusun rencana kegiatan
bersama, melaksanakan dalam aksi, mengevaluasi bersama fasilitator yang sejak
awal bersedia hadir berbaur bersama anda. Anda menyebutnya Community managed livelihood
promotion, promosi penghidupan yang dikelola oleh mansyarakat.
Model pendampingan ini muncul untuk
menjadikan dusun Jangat, Giet, yang selama ini selalu dianaggap tidak
berdayanya(rentan), menjadi masyarakat Jangat, Kontok, Sie Bansi dan Giet yang
mandiri, tangguh, tanggap,memiliki kemampuan merubah kehidupan kalian sendiri.
Yakinlah, Orang/lembaga akan gembira membantu kalian ini, karena kalian bersemangat membantu diri kalian sendiri,
tidak “kodal”. Ingatlah tidak akan ada orang yang mampu mengubah wajah dan
kehidupan kampung anda, Caritas tidak, Pemerintah Kabupaten juga tidak, toke
anda juga tidak, kecuali bapak ibu sendiri bertekat untuk merubah kehidupan
anda sendiri. Kunci ada pada kekuatan anda sendiri.
praktek okulasi karet yang rutin hingga terbiasa |
Praktisnya selama ini kita telah
belajar berorganisasi dalam KSM, sebab seorang diri kita tidak akan mampu
mengubah kampung halaman kita. Praktisnya kita sudah praktek meningkatkan
kemampuan diri pribadi, menciptakan bibit karet unggul, agar bapak ibu mampu menjadi guru yang baik
bagi anak-anak bapak yang kurang beruntung dalam pendidikan, tidak bisa lanjut
sekolahnya. Praktisnya, bapak ibu telah belajar menyusun proposal yang
benar, karena kedepan bantuan desa akan mengalir kepada kelompok-kelompok yang
solid kuat dan tangguh dan tidak “kodal”.
Semua kegiatan kita berbiaya besar, namun
manfaatnya juga sangat besar. Semua telah kita kelola (managed) secara terukur.
Cara belajar meng-akses dana bibit/awal atau yang kita kenal dengan istilah
“seedfund” adalah cara belajar dan mengelola livelihood yang benar. Sekadar
berbagi dari apa yang dilihat, dirasa. Salam
CMLP.