Rabu.16.9.20. Inspirasi pagi.
Lk.7:31-35 Pesta Kornelius dan Siprianus Paus dan Uskup.
“rehat sejenak dari mencari cari alasan”
Kali lain Yesus, berkisah tentang penabur benih, orang kaya dengan dua putra yang sangat berbeda, pengelana yang jatuh di antara perampok, semuanya diambil dari pengalamannya sendiri tentang kehidupan sehari-hari. Kali ini Yesus bicara soal musik. Ia mengambil kisah pemusik jalanan. Anak anak yang bermain seruling, ada yang menari, ada yang memerankan anak gembira, ada yang menangis.
Itulah kehidupan seperti bahasa musik kalau didengarkan dengan baik baru kita menangkap maknanya. Namun kalau didengarkan dengan separuh mengejek, apa lagi dengan koreksi dan mengeluhdan mencari cari alas an, tidak akan membawa kesejukan hati.
Yesus melihat anak-anak yang bermain sebagai pemain seruling, dan anak-anak lain menari dan yang lain lagi bernyanyi yang lain menangis sebagai gambaran dari pelayanannya sendiri dan pelayanan Yohanes Pembaptis. Pelayanan yang menggembirakan, namun orang sejamannya, menganggap John kerasukan setan,dan Yesus sebagai orang yang rakus dan pemabuk.
Yesus menyampaikan pelayanannya dengan cara yang belum pernah dilakukan orang lain. Ia tampil sebagai dirigen, musisi, Ia sangat faham tentang harmoni musik kehidupan, harmoni salib dan harmoni kebangkitan, sehingga ketika orang mampu mendengarkan, memahami dengan baik akan menjadi sebuah simponi kehidupan yang menawan. Namun generasi itu tidak memahami, banyak yang marah dan bereaksi menolak, yang ada hanya keluhan dan kritikan.
Ada banyak tokoh yang telah memahami simpony kehidupan salib dan kebangkitan.
Maria adalah pendengar yang penuh perhatian pada firman Tuhan, dan dia, lebih dari siapa pun, adalah orang yang hidupnya selaras dengan nyanyian, dengan musik, Yesus. Lagunya sendiri, Magnificat, sangat sesuai dengan nyanyian Yesus, pesan dan kehidupan Yesus.
Paus Kornelius dan Siprianus uskup Kartago yang telah menjadi martir dengan menyanyikan lagu indah tentang kasih Yesus pada saat gereja mengalami kesulitan dan pengejaran oleh kaisar yang kejam abad abad kekaisaran Roma telah mengajarkan lagu kehidupan yang indah.
Selamat pagi sahabat, saudari saudaraku. Mari hening sejenak untuk mendengarkan musik kehidupan kita, dari jalan salib yang panjang menuju kebangkitan. Kita rehat sejenak dari sikap sikap yang selalu mencari-cari alasan untuk membernarkan kesalahan kita. Tetap belajar dari kesalahan. Tuhan memberkati.