Jumat.16.10.20 Inspirasi pagi
Lk.12:1-7 : Tuhan sedemikian detail menicintai kita.
Di tengah persoalan hidup, tidak jarang kita kehilangan harapan, merasa diri tidak penting, merasa kecil dan tidak berdaya, dan tidak berharga. Apakah memang benar demikian?
Tidak juga sepenuhnya benar. Tidak baik juga sering merasa minder, mengisi ruang pikiran dan perasaan kita dengan hal hal yang melemahkan.
Jika orang lain menganggap diri kita tidak berharga, atau bahkan jika kita sendiri memang berkpikir bahwa kita ini sampah saja, tidak demikian halnya dengan Sang Pencipta kita, yang menjadikan kita “gambarnya sendiri”.
Saya percaya Tuhan tetap menganggap anda adalah pribadi yang berharga dimata-Nya. Ia begitu detail memperhatikan ciptaannya, gambarnya sendiri.
Bayangkan, Yesus menyatakan bahwa lima burung pipit dapat dibeli dengan dua duit, artinya harga yang paling murah, sungguh tidak ada yang terlupakan. Sepertinya Yesus mengatakan bahwa Bapanya mengetahui detail ciptaannya. Apa yang tidak terlalu berharga di mata kita, seperti seekor burung pipit, sungguh bernilai di mata Tuhan.
Yesus melanjutkan dengan mengatakan jika itu yang terjadi dengan burung pipit, terlebih lagi kita yang diberi materai “citra-Nya”, kita yang lebih berharga dari ratusan burung pipit, seperti yang Yesus katakan, bahkan rambut di kepala kita pun sudah dihitungnya, sangat diperhatikan Tuhan. Benar benar detail bukan?
Hari ini Yesus bersikukuh bahwa kita berharga di mata Bapa-Nya. Kita sangat berharga dan bernilai. Mari kita syukuri selalu sambil mundur sejenak dari hiruk pikuk kehidupan yang ramai, ada orang demo, ada korona yang tidak kunjung padam.
Tetap anthusias membangun harapan bahwa kita bukan orang yang dilupakan, kita perlu mengingatkan diri kita sendiri bahwa Tuhan tidak melupakan kita. Jika tidak satu burung pipit dilupakan di hadapan Tuhan, Ia pasti tidak akan pernah melupakan diriku. Dia hadir dalam rupa cinta. Dia menjelma dalam orang-orang baik dan murah hati yang rela berbagi rejeki. Ia hadir pada orang tua yang peduli dengan anak anaknya. Ia hadir pada rekan kawan yang menyemangati mereka yang terpuruk. Ada seribu cara Tuhan memperhatikan dan mencintai kita. Percayalah.
Selamat pagi sahabat, saudari saudaraku. Mari mengingat mereka yang berharga bagi hidup kita, siapa dia, siapa mereka, anda lebih merasakan, anda lebih detail mengetahuinya. Tuhan memberkati.