Kamis.19.20 Inspirasi pagi
Luk.19:41-44 “ tetesan air mata Yesus”
Seseorang yang sering menangis dianggap cengeng dan dan emosian. Semakin parah lagi kalau yang menangis itu lelaki. Dia dianggap kurang tegar. Namun orang yang mengalami kehilangan apapun yang dicintainya, akan menangis.
Tuhan Yesuspun terharu dan menangis. Ia menangis saat Ia kehilangan sahabatnya Lazarus. Saat Ia mendekati Yerusalem dan melihat kota itu akan hancur, Ia meneteskan air matanya. Untuk apa Ia menangis dan sampai meneteskan air matanya?
“Andai saja anda mengerti pesan damai yang Kubawa, tapi sayangnya, itu tersembunyi dari matamu”. Orang Yahudi, tokoh agama dan ahli kitab bergeming untuk percaya padaNya, mereka sedemikian tegar tengkuk.
Pastilah ingatan Yesus kembali pada sejarah kelam Yerusalem, sebegitu banyak nabi-nabi dibantai di tempat ini, mereka terbunuh karena menyampaikan kebaikan Allah yang selalu setia mendampingi umat-Nya.
Kini, Yesus sendiri harus mengalami hal yang sama di kota yang sama pula. Mereka yang dicintai-Nya lebih memilih hidup menuju kehancuran daripada damai yang diberikan Tuhan.
Lantas, saat memandang Yerusalem Dia menangis lagi karena harus melihat kematian-Nya, dan orang-orang yang dicintai-Nya menuju kebinasaan.
Yesus menangis karena cinta yang tulus dan begitu mendalam di tengah hamparan pengabdian secara murni sampai titik salib Kalvari. Tetesan air mata perjuangan-Nya dalam rangka mengembalikan martabat manusia yang luhur ini telah dipuncaki dengan tetesan darah.
Apa yang bisa dipetik dari pristiwa Yesus menangisi Yerusalem?
Hehe teringat kisah hidup Santa Monika, tangis dan air mata menjadi santapan siang dan malam untuk pertobatan putra terkasihnya Agustinus. . Ketika kata-kata sudah buntu, lidah telah kelu, air mata menjadi alat penuh rindu sekaligus harapan yang pasti akan kebaikan Tuhan.
Menangislah dalam setiap perjuanganmu, menangislah untuk orang orang yang kalian cintai.
Segala kesulitan dan tekananan atau masalah yang kita alami saat ini bahkan kegagalan hidup memang membuat kita menangis. Namun segala sesuatunya akan baik baik saja. Selalu saja ada pembelajaran yang dapat kita petik. Serahkan semuanya kepada Tuhan. Sebab Air mata-Nya telah tertumpah untuk kita.
Selamat pagi sahabat. Gagal, kacau, berantakan bahkan kematian akan datang silih berganti, namun hidup tetap harus berjalan. Doakan mereka yang telah pergi. Singsingkan lengan untuk tetap melanjutkan kehidupan. Mari kita gunakan setiap pristiwa hidup kita dengan penuh syukur. Tuhan memberkati
Sharing sr. Anthonella Osf:
Terima kasih Romo kiriman inspirasi paginya yang bagus. Iya rasanya mengharukan merenungkan Injil hari ini ya Romo. Tuhan Yesus sampai menangis bukan karrna tangisan emosional tetapi tangisan cinta yang begitu dalam terhadap Yerusalem dan semua yang mrnjadi korban disana. Beliau begitu berbelarasa terhadap mereka semua. Semoga kitapun dianugerahi kepekaan terhadap lingkungan kita, yang membutuhkan perhatian, bantuan dan sapaan kita, khususnya pada saat2 sulit seperti ini....Selamat pagi Romo dan Tuhan memberkati...