Selasa.10.11.20 Inspirasi pagi
Lukas 17: 7-10
“Ada udang dibalik batu” do ut des.
Kami adalah hamba yang tidak berguna; kami telah melakukan apa yang wajib kami lakukan.
Perumpamaan singkat yang Yesus ucapkan dalam pembacaan Injil hari ini mengingatkan kita bahwa kita tidak pernah bisa menuntut Tuhan untuk apa yang telah kita lakukan. Kalau sudah menjadi ketua tim ini itu, menjadi ketua panitia ini itu kemudian berkata: ah Tuhan saya berhak mendapatkan balasan atas semua yang telah saya lakukan'. Tidak seperti itu.
Yang harus terucap adalah “Aku hanyalah hamba yang tidak berguna. Aku hanyalah pelayan tuanku. Aku orang yang tidak boleh ego. Istilah Paus Leo Agung yang kita rayakan pestanya pagi ini “berhati lapang dan berpendirian teguh” diantaranya memberi tidak mengharapkan imbalan. Do ut des.
Apa pembelajaran yang bisa dipetik dari wejangan singkat Yesus pagi ini?
Dalam dunia bisnis do ut des akan menjadi hal biasa. Do ut Des mengandung pengertian bahwa kita memberikan sesuatu kepada orang lain karena mengharapkan orang lain pun memberikan sesuatu untuk kita. Secara lugas dapat dikatakan bahwa kita memberikan sesuatu kepada orang karena mengharapkan imbalan tertentu. Ada udang di balik batu.
Coba siapa yang tidak akan berkomentar miring, ketika orang yang selama ini dianggap tokoh baik, murah hati, rela berkorban, tiba tiba demi urusan bisnis apapun dilakukan, termasuk mengorbankan reputasinya. Waduhh kok tega ya.
“Saya memberi dan engkau memberi” menjelang pilkada, hal yang marak dan menjadi pemandangan yang lumrah, biasa. Para calon seolah berlomba-lomba tidak hanya menjual program dan janji-janji, kalau engkau mau menjadi timku, kelak bila aku terpilih seluruh perusahan yang ada di wilayah ini akan menjadi ladang usahamu. Orang cerdas akan bergeming, karena ia pikir, ndak menangpun, memang aku sudah berbisnis di wilayah ini. Tapi orang tidak cerdik akan merasa hebat dan bangga, kalau pilihanku menang otomatis bisnisku akan menjadi besar karena diberi hak istimewa di wilayah yang kaya tambang ini.
Pinter pinterlah berpolitik. Saya ingat nasehat seorang kawan yang sudah malang melintang di tim sukses, “ rakyat sudah pinter romo, terima setiap pemberian, tetapi soal pilih, pada hari H di bilik, hanya aku dan Tuhan yang tahu. Hehe, bener juga ya. Jadi …. Jangan dibohongi atau diperbodoh oleh politik Do ut Des. Yang pasti pasti sajalah.
Jadilah hamba yans setia, berani sedikit berkorban, kalau memberi atau beramal, bersedekah, tulus sajalah. Tidak mengorbankan jabatan hanya untuk janji bisnis. Saya memilih engkau karena engkau berjanji akan membantu aku dalam bisnis kelak. Jangan jadi bagian dari lima gadis yang bodoh. Jangan gadaikan reputasimu yang baik hanya untuk mimpi jadi orang hebat. Jadilah orang hebat yang smart. Hindari semangat memberi supaya diberi. Kalau ada udang goreng di piring jangan habiskan. Selamat pagi sahabat, tetap semangat. Tuhan memberkati.
Sharing sr. Anthonella Osf
Selamat sore Romo, maaf baru sempat balas.. Kalau membaca Injil hari ini, kita merasa bahwa kita bukanlah siapa2 dihadapan Tuhan Romo. sungguh2 seorang hamba yang memang harus melayani, tidak lebih...Tidak jarang kemanusiaan kita protes, karena dalam perikop lain mengatakan bahwa orang bekerja berhak mendapat upah. Semoga kita tetap menjadi pelayan yang setia walau apapun yang terjadi.