Sabtu.26.12.2o Inspisrasi pagi
Pesta Santo Stefanus, Martir Pertama
Mt.10.17-22 “teguh dalam kesaksian hidup”
Bila kalian menghadapi tantangan hambatan dan masalah dalam hal iman, gunakanlah kecerdikan dan ketulusan hati agar anda memiliki kekuatan. Ini quote yang saya kutip dalam ringkasan Ruah hari ini.
Rasanya memang aneh, belum habis kue kue natal dalam rangka pesta gembira Natal, pada hari ke dua ini dalam perayaan gereja kita malah di suguhi peringatan martir Stefanus yang mengalami pembunuhan yang kejam di luar hukum. Ia dirajam karena imannya pada Tuhan Yesus. Situasi yang sangat beda. Sesudah peristiwa pembunuhan tersebut gereja yang baru tumbuh di Yerusalem ibarat bayi yang baru lahir mendapat tantangan iman yang hebat.
Dalam pembacaan Injil, Yesus memperingatkan murid-muridnya bahwa akan datang suatu hari ketika mereka akan dibenci oleh semua orang karena nama-Nya. Namun anda jangan gentar, Tuhan sendiri akan membela anda, rohNya sendiri yang sejak awal kita namai “Emanuel” akan bersaksi menemani diri kita. Kehadiran-Nya sampai kapanpun akan menemani orang yang teguh dalam iman.
Baru kali ini secra tegas seorang mentri agama mengucapkan damai Natal kepada umat Kristiani yang sebelumnya selalu dijadikan polemik apakah layak memberi salam natal bagi umat Muslim. Akan tetapi sejak dulu juga umat Kristiani tidak berfokus pada ucapan salamnya tapi pada kenyataan hati yang damai bisa merayakan kehadiran Tuhan dalam kehidupan yang kadang tidak damai, keras penuh tantangan. Karena apa?
Ketika kita menyambut Yesus ke dalam hidup kita, kita mempertaruhkan permusuhan dan ketidakpercayaan yang sama yang dialami Yesus dan para pengikut-Nya yang pertama. Menyaksikan anak Betlehem, kita memang siap dengan segala resiko, membiarkan diri ditolak. Tapi jangan kawatir, Tuhan akan menemani kita dalam kekalutan dan masalah ketika kita membiarkan Tuhan sendiri hadir sebagai Emanuel.
Pembacaan Injil hari ini memberi pembelajaran bahwa orang yang berdiri teguh sampai akhir, tetap bertahan dalam iman dan mempercayakan Allah hadir dalam dirinya , akan kuat dan diselamatkan
Stefanus dihadapkan pada kita hari ini sebagai teladan seseorang yang berdiri teguh sampai akhir. Emanuel yang dia lihat bersemayam di kanan Allah pada akhir hidupnya telah menjadi kekuatan dalam kesaksiannya.
Stefanus dapat menginspirasi kita untuk membiarkan sang Emanuel berkarya dalam diri kita bagaimana mati, dan bagaimana hidup, bagaimana berdiri teguh di jalan Tuhan sampai akhir.
Selamat pagi sahabat. Selalu ada dampak baik ketika kita dengan teguh setia tekun dan iklas berpegang pada komitmen yang didasari atas iman Tuhan yang hadir dalam kehidupan kita. Terimakasih Tuhan Engkau datang dan hadir untuk berbagi kesaksian hidup melalui Stefanus. Tuhan memberkati.
Sharing Sr. Antonella Osf
Selamat pagi Romo, terima kasih untuk kiriman inspirasi pagi bagus. Pada hari ini Gereja merayakan Pesta kemenangan St. Stefanus melawan orang2 Libertini. Rupanya sejak awal, Gereja sudah harus berhadapan dengan aliran2 yang tidak sejalan dengan ajaran Yesus. Namun Tuhan Yesus seakan-akan telah mempersiapkan kita bahwa kita tidak sendirian Roh Kudus beserta kita. Dan sampai saat ini situasi hidup beriman dimasyarakat memang tidak senyaman yang kita harapkan. Tidak usah jauh2 Perayaan Ekaristi Natal kemarin saja kami di Kapel harus dijaga ketat. Padahal kami yang ikut Misa 45 orang yang jaga 6 orang. Jadi masing2 7 orang dijaga polisi 1 orang. Untuk apa harus dijaga? Bukankah kita hidup di negara sendiri dan agama kita diakui oleh Pemerintah? Iya beginilah kenyataannya. Namun sekali lagi Roh Kudus menemani dan menjaga kita. Sehingga semua aman dan tenang. Marilah mohon agar tetap mampu tegak bertahan dalam iman, karrna kita tidak sendirian. Tuhan beserta kita. Immanuel...